Cara Mendidik Anak

Anak adalah titipan dari Allah SWT yang sangat kita harapkan saat kita menikah dengan suami, ada beberapa wanita yang tidak mempunyai anak sama sekali, ada juga yang dianugerahi banyak anak, Allah yang menentukan segalanya, tidak ada satu kejadianpun dimuka bumi ini tanpa seizin Allah... ketika kita menikah dengan suami, anak adalah program selanjutnya dari rencana perkawinan kebanyakan, memang ada beberapa yang menunda karena belum siap menjadi ibu, misal karena tuntutan pekerjaan atau karena masih ingin berdua dengan suami tanpa direpotkan oleh anak.

Setelah anak kita lahir, biasanya pasangan akan sangat bahagia, sedih dan terharu karena sudah dikaruniai seorang anak, pasangan muda akan mulai membiasakan diri untuk merubah beberapa kebiasaan lamanya, seperti tidur nyenyak dimalam hari, bangun siang, atau pergi kemana saja sesuka hati, karena setelah kita memiliki anak kebiasaan-kebiasaan itu mau tidak mau harus dihilangkan.

Bagi ibu muda yang tidak siap dengan kerepotan mengurus anak, disinilah konflik dengan suami akan mulai bermunculan, untuk beberapa ibu muda yang sadar akan kodratnya dia akan mengalah dan mengubah semua kebiasaan-kebiasaan lamanya dan fokus pada anak, begitu juga dengan suami, tetapi ada beberapa yang memang sulit menghilangkan kebiasaan-kebiasaan lamanya sehingga anak dianggap beban dan kerepotan yang luar biasa.. dia akan bercerita kesana kemari betapa repotnya punya anak, betapa menderitanya ada kehadiran anak, tanpa disadari lho... sianak akan tumbuh secara terpaksa dan tidak semestinya.. hai hai... ibu-ibu.. hati-hati dengan sikap seperti ini... dampaknya akan dirasakan beberapa tahun kemudian saat anak mulai tumbuh.

pernah ada yang curhat sama saya tentang kenakalan anaknya, anaknya suka ngamuk, anaknya gak mau kalah, kalau ditegur nangis keras, suka lempar-pempar barang dan dia bilang dia gak sabaran ngurus anak, jadi anaknya suka dipukulnya kalo ngamuk.. saya cuma kasih dia satu pertanyaan setelah panjang lebar dia cerita.. "kalau tiba-tiba Allah mengambil anakmu karena Allah menganggap kamu gak ikhlas mendidik anak gimana?".. whuuaaaaa... gak nyangka banget dia langsung nangis dan akhirnya menyadari kalau kehadiran anak lebih penting dari pada sekedar mempermasalahkan kenakalannya yang memang wajar


Nah.. bagaimana dengan yang belum mempunyai anak padahal sudh menikah tahunan?  berihktiar dan serahkan  hasilnya pada Allah, Allah Maha Tau  apa yang dirahasiakanNya.. jangan suudzon terhadap Allah dan teruslah berdoa, yakin suatu hari Allah pasti akan mengabulkan doa kita...


Tips Cara Mendidik Anak Dalam Islam (http://hamizanupdate.blogspot.com)

Mengajarkan Tauhid Aqidah Kepada Anak
Tauhid adalah merupakan hal yang penting untuk diketahui oleh anak-anak kita ketika sudah mulai belajar mengenal akan agama islam ini. Suatu hal yang tidak bisa dipungkiri bahwa tauhid merupakan landasan Islam. Apabila seseorang benar tauhidnya, maka dia akan mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat. Sebaliknya, tanpa tauhid dia pasti terjatuh ke dalam kesyirikan dan akan menemui kecelakaan di dunia serta kekekalan di dalam adzab neraka.

Mengajarkan akan hal ini dimulai dari hal yang kecil, yaitu mengenal Allah sebagai Tuhan kita Umat Islam, Muhammad SAW adalah Rasul Nabi kita. Tentunya hal ini disesuaikan dengan tahapan umur anak, disesuaikan dengan pemahaman seorang anak. Dimulai dari contoh orang tua dalam menjalankan sholat 5 waktu, berdoa ketika akan makan, dan segala aktifitas dimulai dan diakhiri dengan berdoa sesuai dengan contoh-contoh doa yang Rasulullah SAW ajarkan kepada kita semua dalam hadist-hadist yang sohih.

Mengajarkan Memberikan Contoh Menunaikan Ibadah Sesuai Syariat Islam.
Mengajarkan memang hal yang mudah, akan tetapi memberikan keteladanan contoh itulah yang kadangkala dilupakan oleh para orang tua. Justru seorang anak ketika mengetahui akan berbagai macam ibadah baik yang wajib maupun yang sunnah akan tetapi tidak pernah melihat orang tuanya melakukannya di rumah tentunya akan hanya membekas dalam pikirannya akan tetapi tidak membekas di dalam hatinya.

Anak ibarat kertas putih, yang bisa ditulis dengan tulisan apa saja. Peran orangtua sangatlah vital. Karena melalui orang tualah, anak akan menjadi manusia yang baik atau tidak. Rasulullah SAW, sebagai teladan paripurna, telah memberikan tuntunan bagaimana mendidik dan mempersiapkan anak.

Dan hal yang paling penting adalah keteladanan dalam melakukan hal-hal yang utama. Inilah yang harus dilakukan orangtua. Bukan hanya memerintah dan menyalahkan, tapi yang lebih penting adalah memberikan contoh kongkret. Secara simultan hal itu juga harus ditopang oleh lingkungan, pergaulan, dan masyarakat.

Mengajarkan Al-Quran, Hadits serta Doa dan Dzikir yang Ringan kepada Anak-anak

Dimulai dengan surat Al-Fathihah dan surat-surat yang pendek serta doa tahiyat untuk shalat. Dan menyediakan guru khusus bagi mereka yang mengajari tajwid, menghapal Al-Quran serta hadits. Begitu pula dengan doa dan dzikir sehari-hari. Hendaknya mereka mulai menghapalkannya, seperti doa ketika makan, keluar masuk WC dan lain-lain.

Mendidik Anak dengan Berbagai Adab dan Akhlaq yang Mulia

Mengajari kepada anak-anak tentang berbagai macam adab Islami seperti makan dengan tangan kanan, mengucapkan basmalah sebelum makan, menjaga kebersihan, mengucapkan salam, dan lain-lain. Begitu pula dengan akhlak. Tanamkan kepada mereka akhlaq-akhlaq mulia seperti berkata dan bersikap jujur, berbakti kepada orang tua, dermawan, menghormati yang lebih tua dan sayang kepada yang lebih muda, serta beragam akhlaq lainnya.

Dan juga kenalkan akan adab terhadap makhluk hidup lainnya. Adab dan akhlak terhadap hewan dan tumbuhan yang sesuai dengan tuntunan syari’at, seperti tidak menyakitinya, tidak menyiksanya, memberinya makan dan minum, merawatnya, dan tidak membunuhnya dengan cara-cara yang dilarang oleh agama.

Orangtua mana yang tak ingin melihat anak-anaknya tumbuh cerdas, pintar dan saleh. Setiap orang tua menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Berbagai cara dilakukan untuk mewujudkan anak menjadi saleh dan pintar. Namun di zaman modern ini kiranya sulit, melihat pengaruh dari media yang buruk, dan lingkungan yang sudah tergores oleh gaya hidup kebarat-baratan. Hal ini sehingga membutuhkannya peran penting orang tua dalam mendidik anak-anaknya.

Jangan pernah melalaikan dan melupakan pentingnya pendidikan agama, akhlak pada anak-anak kita. Karena hal ini adalah kewajiban kita sebagai orang tua.